Legal Analysis of the Use of Electronic Evidence in Providing Evidence in Cor-ruption Cases (Decisions in Indonesia)
DOI:
https://doi.org/10.35335/legal.v14i3.1410Keywords:
Corruption, Criminal Procedure Law, Electronic Evidence, Information Technology, ProofAbstract
The rapid development of information technology has significantly transformed criminal procedure law, particularly regarding the recognition and use of electronic evidence. In corruption cases, electronic evidence has become a central instrument in uncovering modus operandi, tracing financial flows, and proving the involvement of perpetrators. This study aims to analyze the juridical status, practical application, and challenges of using electronic evidence in proving corruption cases in Indonesia. The research employs normative legal methods with statutory and case approaches, relying on secondary data such as legislation, legal literature, and relevant court decisions. The findings indicate that electronic evidence has obtained normative legitimacy through the Electronic Information and Transactions Law, the Anti-Corruption Law, and progressive judicial decisions. In practice, electronic evidence plays a decisive role in major corruption cases, although its implementation faces challenges related to authenticity, integrity, limited technical capacity of law enforcement officers, and regulatory disharmony. In conclusion, electronic evidence strengthens the evidentiary system in corruption cases, but legal harmonization, forensic technical standards, and capacity-building for law enforcement are required to ensure effectiveness and legal certainty.
Downloads
References
Adhira, R. D. (2025, Januari 8). Tindak Pidana Korupsi di Era Digital: Transformasi Kejahatan dan Respons Publik di Media Sosial. Indonesia.
Adji, I. S. (2005). Hukum Pembuktian dalam Perkara Pidana. Jakarta: Diadit Media.
Arief, B. N. (2018). Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. Jakarta: Kencana.
Asshiddiqie, J. (2005). Konstitusi dan Hak Asasi Manusia. Jakarta: Konstitusi Press.
Diantha, I. G. (2018). Urgensi Alat Bukti Elektronik dalam Pembuktian Tindak Pidana Korupsi. Jurnal Magister Hukum Udayana, 164.
Djaja, E. (2020). Hukum Pembuktian dalam Sistem Peradilan Pidana (Jakarta: , 2020. Jakarta: Prenadamedia.
Effendi, E. (2017). Pembuktian Tindak Pidana Korupsi dengan Alat Bukti Elektronik. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 457-474.
Ferdiansyah, B. (2021, April 14). Kasus Nurdin Abdullah, KPK amankan bukti barang elektronik. Indonesia.
Fuady, M. (2012). Teori Hukum Pembuktian: Pidana dan Perdata. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Hamdan, M. (2012). Bukti Elektronik dalam Sistem Pembuktian Hukum Acara Pidana di Indonesia. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum.
Hamzah, A. (2016). Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
Hamzah, A. (2016). Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
Harahap, Y. (2017). Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP: Pemeriksaan Sidang, Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali. Jakarta: Sinar Grafika.
Harahap, Y. (2019). Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP . Jakarta: Sinar Grafika.
Harbowo, N. (2020, November 28). Ketua KPK: Kasus Edhy Prabowo Tak Bermuatan Politik. Indonesia.
Hidayati, E. F. (2020, September 25). Keabsahan Pembuktian Elektronik dalam Persidangan Perdata di Pengadilan Agama. Indonesia.
Huda, C. (2012). Kekuatan Pembuktian Alat Bukti Elektronik dalam Proses Peradilan Pidana. Jurnal Rechts Vinding, 245.
Hukumonline. (2024, Juni 25). Mempertanyakan Bukti Elektronik sebagai Alat Bukti dalam Kasus Pidana. Indonesia.
Indonesia, K. R. (2023). Laporan Evaluasi Kapasitas Digital Forensik . 2023: Divisi Humas Polri.
Indonesia, K. R. (2024). Laporan Tahunan Kejahatan Siber di Indonesia. Jakarta: Divisi Humas Polri.
Indriani, S., & Emirzon, J. (2020). Bukti Elektronik Sebagai Alat Pembuktian Dalam Transaksi Elektronik. Lex Lata Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum, 388.
KPK. (2024, Desember 9). KPK Gelar Lokakarya Strategi Penyajian Alat Bukti Elektronik di Hakordia 2024. Indonesia.
KPK, T. (2025, Februari 10). Skor IPK 2024 Meningkat, KPK Dorong Penguatan Pemberantasan Korupsi.
Makarao, M. T. (2015). Hukum Acara Pidana dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Makarim, E. (2008). Kedudukan Alat Bukti Elektronik dalam Sistem Peradilan Pidana. Jurnal Hukum & Pembangunan, 414–416.
Makarim, E. (2019). Kompendium Hukum Telematika. Jakarta: Rajawali Pers.
Mardiah, A. (2022, November 11). Memahami Bukti Elektronik sebagai Alat Bukti yang Sah. Indonesia.
Marzuki, P. M. (2017). Penelitian Hukum, 13th ed. . Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Mulyadi, L. (2010). Hukum Pembuktian dalam Perkara Pidana. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Mulyadi, L. (2018). Hukum Acara Pidana: Teori dan Praktik Peradilan Indonesia. Jakarta: PT Alumni.
Priatmaja, A. H. (2025, Juni 14). Korupsi Kolosal E-KTP yang Mencelakakan Negara. Indonesia.
Pribadi, I. (2018). Legalitas Alat Bukti Elektrnonik Dalam Sistem Peradilan Pidana. Lex Renaissance, 119-120.
Qamar, N. (2012). Kedudukan Alat Bukti Elektronik dalam Sistem Hukum Acara Pidana. Jurnal Ilmu Hukum Amanna Gappa, 158.
Rahardjo, S. (2006). Ilmu Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Rahardjo, S. (2019). Penegakan Hukum: Suatu Tinjauan Sosiologis. Yogyakarta: Genta Publishing.
Ramli, A. M. (2013). Bukti Elektronik dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 561–580.
Ramli, A. M. (2017). Urgensi Pembuktian Elektronik dalam Sistem Peradilan Pidana. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 203-205.
Ramli, A. M. (2019). Perlindungan Hak Privasi dalam Era Digital: Perspektif Hukum Indonesia. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 515–534.
Reksodiputro, M. (2019). Kriminologi dan Sistem Peradilan Pidana. Jakarta: Pusat Pelayanan Keadilan dan Pengabdian Hukum Universitas Indonesia.
Riyanto, R. B. (2018). Tantangan Pembuktian dengan Alat Bukti Elektronik dalam Peradilan Pidana. Jurnal Hukum dan Pembangunan , 289–306.
Rosadi, S. D. (2019). Kekuatan Alat Bukti Elektronik dalam Sistem Pembuktian Pidana di Indonesia. Jurnal Hukum dan Pembangunan, 654.
Rum, G. W. (2025). Penggunaan Alat Bukti Elektronik Dalam Proses Peradilan Perdata. Jurnal Multidisiplin Ilmu Akademik, 63.
Rusydi, M. T. (2025). Pengantar Hukum Teknologi. Surakarta: Naga Pustaka.
Sibuea. (2020). Hukum Pembuktian Digital dalam Peradilan Pidana. Jakarta: Prenada Media.
Sidharta, A. (2018). Pengakuan dan Kedudukan Bukti Elektronik dalam Proses Peradilan. Jurnal Hukum dan Pembangunan, 62.
Suhariyanto, B. (2012). Tindak Pidana Teknologi Informasi: Cybercrime Regulation . Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suhariyanto, B. (2014). Tindak Pidana Teknologi Informasi (Cybercrime): Urgensi Pengaturan dan Celah Hukumnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Supardi. (2021). Mengukur Kekuatan Alat Bukti Elektronik dalam Pembuktian Perkara Tindak Pidana Korupsi. Syntax Literate (UPN Veteran Jakarta).
Susanto, A. (2020). Hukum dan Teknologi Informasi: Perspektif Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana.
Tanoto, E., Tandy, J., & Banke, R. (2024). Kekuatan Alat Bukti Elektronik dalam Proses Pembuktian di Peradilan Pidana. Jurnal Ilmu Hukum, 95.
Taqiyya, S. A. (2021, Agustus 18). Syarat dan Kekuatan Hukum Alat Bukti Elektronik. Indonesia.
Waruwu, R. P. (2019, Juni 4). Eksistensi Dokumen Elektronik di Persidangan Perdata. Indonesia.
Yandwiputra, A. R. (2024, Mei 20). ICW Catat Sepanjang 2023 Ada 791 Kasus Korupsi, Meningkat Singnifikan 5 Tahun Terakhir. Indonesia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 LEGAL BRIEF

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.