Abuse of Circumstances as Grounds for Cancellation of Transfer of Rights (Study of Decision Number 186/Pdt.G/2024/Pn Skt)
DOI:
https://doi.org/10.35335/legal.v14i5.1494Keywords:
cancellation of agreements, defect of will, transfer of rights, undue influenceAbstract
This research examines the application of the concept of undue influence (misbruik van omstandigheden) as an indication for the cancellation of the transfer of rights in Indonesian civil law, specifically through an analysis of Surakarta District Court Decision Number 186/Pdt.G/2024/Pn Skt. Although not explicitly regulated in Indonesian Civil Code, this concept has gained judicial recognition through court decisions and jurisprudence. Undue influence occurs when an agreement is formed under conditions of disparity, where one party takes advantages of the economic or psychological weakness of the other party to obtain unfair benefits. This research uses a normative legal research method with a conceptual approach, examining secondary data through a literature study consisting of primary, secondary, and tertiary legal materials. The data analysis was conducted qualitatively through the stages of data reduction, data representation, and conclusion making. The result of the study show that the concept of undue influence is applied in Indonesian civil law based on open contract law system, the principles of freedom of contract and good faith, as well as the doctrine of unlawful acts. In decision number 186/Pdt.G/2024/Pn Skt, the judges identified five elements of undue influence, including circumstances that weaken the position of the plaintiffs, an unequal power relationship, exploitation of the circumstances by the defendant, lack of freedom of will, and conflict with decency, justice, and humanity.
Downloads
References
Achmad, A. S., & Indradewi, A. A. (2024). Kedudukan Dan Akibat Hukum Perjanjian Tambahan Yang Tidak Diperbaharui Dengan Perjanjian Pokoknya. Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora Dan Politik (JIHHP), 4(6), 2042–2053.
Farida, W. O. Y. (2025). Akibat Hukum Objek Hak Atas Tanah Yang Sertipikatnya Cacat Hukum. Mahkamah: Jurnal Riset Ilmu Hukum, 2(1).
Hartanto, S. (2025). Direktur IHS Solo Diduga Gelapkan Dana Talangan Rp 1,5 Miliar. solo.suaramerdeka.com. https://solo.suaramerdeka.com/solo-raya/0515410925/direktur-ihs-solo-diduga-gelapkan-dana-talangan-rp-15-miliar
Jurisprudence Mahkamah Agung. (2022). Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 3641 K/Pdt/2001.
Kitab Undang – Undang Hukum Perdata.
Marzuki, P. M. (2019). Penelitian Hukum (Edisi Revisi). Kencana Prenada Media Group.
Miru, A., & Pati, S. (2024). Hukum Perikatan: Penjelasan Makna Pasal 1233 Sampai 1456 BW, Cetakan 6 (6th ed.). Rajawali Pers.
Nuraini, H., Haikal, T., & Ricco, A. (2020). Paradigma Interpretif Konsep Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik Van Omstandigheden) Pada Perjanjian Kredit Perbankan. Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum, 4(2).
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional RI Nomor 13 Tahun 2017 tentang Tata Cara Blokir dan Sita.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
Permatasari, D. G., & Alfian, M. (2025). Aspek Hukum Perjanjian Utang Piutang Tanpa Jaminan (Studi Putusan Nomor 219 / Pdt / 2020 / PT . Smg). Eksaminasi?: Jurnal Hukum, 4(1), 1–12.
Putri, S. S. I. (2021). Tanah Sebagai Jaminan Hutang Berdasarkan Surat Kuasa Menjual Studi Putusan-Putusan Pengadilan. Indonesian Notary, 3(34), 749–769.
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia. (2020). Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 106 PK/Pdt/2020.
Putusan Pengadilan Negeri Surakarta Nomor 186/Pdt.G/2024/PN Skt.
Ramadhani, A., Arif, M., Sulistio, V. L., Purnama, D. V. P., & Ramadhan, M. A. D. (2024). Notaire. Notaire: Journal of Universitas Airlangga, 7(3), 307–324. https://doi.org/https://doi.org/10.20473/ntr.v7i3.60313
Riansyah, A., Rahmadhan, R., & Pratama, M. W. (2022). Penerapan Asas Itikad Baik Dalam Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Tanah. Consensus: Jurnal Ilmu Hukum, 1(2), 43–46.
Satrio, J. (2001). Hukum Perikatan, Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian Buku II, Cetakan Kedua. Citra Aditya Bakti.
Senda, V. N., Sopiani, S., Muzzamil, M. F., & Anugrah, D. (2024). Implikasi Hukum Ketidakterpenuhan Syarat Subjektif Dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Terhadap Keabsahan Perjanjian. LETTERLIJK?: Jurnal Hukum Perdata, 1(2), 1–13.
Soeroso, R. (2011). Pengantar Ilmu Hukum. Sinar Grafika.
Subekti, R. (2005). Hukum Perjanjian. Intermasa.
Subekti, R., & Tjitrosudibio, R. (2014). Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Cetakan Empat Puluh Satu (41st ed.). Balai Pustaka.
Sumriyah. (2019). Cacat Kehendak (Wilsgebreken) Sebagai Upaya Pembatalan Perjanjian Dalam Perspektif Hukum Perdata. Simposium Hukum Indonesia, 1(1), 668.
Suwandono, A., & Yuanitasari, D. (2023). Perkembangan Penyalahgunaan Keadaan Sebagai Dasar Pembatalan Perjanjian Dalam Sistem Hukum. JUSTICES?: Journal of Law, 2(1), 1–13.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah.
Yuliana. (2023). Pelaksanaan Pembatalan Sertifikat Hak Atas Tanah Karena Cacat Administrasi Dan Putusan Pengadilan Di Kabupaten Lombok Timur. AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 5(2), 2031–2044. https://doi.org/https://doi.org/10.37680/almanhaj.v5i2.3927
Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 2356 K/Pdt/2008.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 LEGAL BRIEF
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
